LAPORAN
PRAKTIKUM
MORFOLOGI
TUMBUHAN
(ABKC-6107)
“AKAR,
BATANG, DAUN, BUNGA, BUAH DAN BIJI”
Disusun
Oleh :
Eka Nur Wahyuni
(1710119120007)
Kelompok
VII A
Asisten
Dosen:
Muhammad
Gojali
Nadia
Ikrimah
Dosen
Pengasuh :
Dra.
Hj. Sri Amintarti, M. Si
Maulana
Khalid Riefani, S. Si., M. Sc
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
JUNI
2018
I.
TABEL PENNGAMATAN
No.
|
Ciri-ciri
|
Terong bulat (Solanum melongena L.)
|
1.
|
Perawakan
|
|
|
Periode Hidup
|
Menahun
|
|
Model
Arsitektur
|
Leeuwenberg
|
2.
|
Akar
|
|
|
Sistem perakaran
|
Tunggang
|
|
Bentuk akar
|
Serabut
|
|
Modifikasi akar
|
-
|
3.
|
Batang
|
|
|
a.
Terna/Berkayu
|
Berkayu
|
|
b.
Berbatang Jelas/ Tidak
|
Jelas
|
|
c.
ArahTumbuh
|
Tegak lurus
|
|
d.
Bentuk
Batang
|
Bulat
|
|
e.
Bercabang
/Tidak
|
Bercabang
|
|
f.
Tipe Percabangan
|
Dikotom
|
|
g.
Permukaan Batang
|
Berusuk dan memperlihatakn bekas-bekas daun
|
|
h.
Warna Batang
|
Abu-abu
|
|
i.
Buku-buku Renggang /Rapat
|
Buku-buku sedang
|
4.
|
Daun
|
|
|
a.
Letak Pada Tanaman
|
Terdapat pada buku-buku
batang
|
|
b.
Filotaksis & Rumus Daun
|
Tersebar & 2/5
|
|
c.
Stipula Luruh/Melekat
|
-
Hanya terdapat tunas
bunga/batang pada ketiak daun
|
|
d.
Daun Tungga/Majemuk
|
Tunggal
|
|
e.
Bentuk Helaian
|
Bulat
|
|
f.
Tepi Daun
|
Berombak
|
|
g.
Pangkal Daun
|
Berlekuk
|
|
h.
Ujung Daun
|
Runcing
|
|
i.
Permukaan Daun
|
Berbulu
|
|
j.
Pertulangan Daun
|
Berlekuk menyirip
|
|
k.
Peruratan Daun
|
Seperti jala
|
|
l.
Tekstur
|
Seperti kulit/belulang
|
|
m.
Daun lengkap/ Tidak
|
Tidak
|
|
n.
Warna
|
Hijau
|
5.
|
Perbungaaan
|
|
|
a.
Letak pada Tumbuhan
|
-
|
|
b.
Tipe Perbungaan
|
-
|
|
c.
Tipe
|
-
|
6.
|
Bunga
|
|
|
a.
Letak Pada Tumbuhan
|
Axillar
|
|
b.
Ada Brakte/ Tidak
|
Tidak
|
|
c.
Bunga Lengkap/ Tidak
|
Lengkap
|
|
d.
Aktinomorf/ Zigomorf
|
Aktinomorf
|
|
e.
Kelamin Bunga
|
Hermaprodit
|
|
f.
Susunan Bunga
|
Cyclis
|
7.
|
Dasar Bunga
|
|
|
Cawan/
Rata/ Mangkok/ Ginofor/ Androginofor
|
Cawan
|
8.
|
Kaliks/ Kelopak
|
|
|
a.
Jumlah Sepal
|
5
|
|
b.
Polisepal/ Gamosepal
|
Polisepal
|
|
c.
Estivasi
|
Valvata
|
|
d.
Bentuk Korona
|
Bintang
|
|
e.
Tetap Lekat/ Luruh
|
Tetap lekat
|
|
f.
Warna
|
Hijau
|
9.
|
Korola/
Mahkota
|
|
|
a.
Jumlah Petal
|
5
|
|
b.
Jumlah Lingkaran
|
1
|
|
c.
Polipetal/ gamopetal
|
Gamopetal
|
|
d.
Estivasi
|
Berlekatan
|
|
e.
Warna
|
Ungu
|
10.
|
Perigonium
|
|
|
a.
Jumlah Tepal
|
-
|
|
b.
Jumlah Lingkaran
|
-
|
|
c.
Politepal/ Gamotepal
|
-
|
|
d.
Estivasi
|
-
|
|
e.
Warna
|
-
|
11.
|
Andresium
|
|
|
a.
Jumlah Stamen
|
5
|
|
b.
Jumlah Stamen Fertile/ Steril
|
5 Fertil
|
|
c.
Monadelphus/ Diadelphus
|
Diadelphus
|
|
d.
Diplostemon/ Obdiplostemon
|
-
|
|
e.
Didinamus/ Tetradinaamus
|
-
|
|
f.
Berteka Satu/ Dua
|
2
|
12.
|
Ginesium
|
|
|
a.
Jumlah Karpel
|
Simplex
|
|
b.
Apokarp/ Sinkarp
|
Apokarp
|
|
c.
Jumlah Ruang Bakal Buah
|
4
|
|
d.
Suferus/ Inferus
|
Superus
|
|
e.
Letak Plasenta
|
Sentral
|
|
f.
Jumlah
Kepala Putik
|
1
|
13.
|
Rumus
Bunga
|
☿ ⁕ K5 [C (5) A5] G1
|
14.
|
Waktu
Perbungaan
|
Sepanjang tahun
|
15.
|
Buah
|
|
|
a.
Buah Sejati/ Semu
|
Buah sejati
|
|
b.
Buah Tunggal/ Majemuk
|
Buah tunggal
|
|
c.
Tipe Buah
|
Buah buni (buah sejati
tunggal berdaging)
|
|
d.
Warna
|
Muda: Putih kehijauan
Masak: Kuning/jingga
|
16.
|
Biji
|
|
|
a.
Bentuk Biji
|
Bulat
|
|
b.
Jumlah Lapisan Biji
|
-
|
|
c.
Albuminus/ Eksalbuminus
|
Albuminus
|
17.
|
Perkecambahan
|
|
|
Epigeus/ Hipogeus
|
Epigeus
|
II.
FOTO PENGAMATAN
A. Foto
Pengamatan Akar
|
B. Foto
Pengamatan Batang
|
C. Foto
pengamatan daun
1) Permukaan
atas
|
2) Permukaan
bawah
|
3) Metamorfosis
daun
|
4) Bagan
Tata Letak Daun
|
5) Diagram
Tata Letak Daun
Keterangan:
2/5 x 3600
= 1440 (sudut divergensi)
|
D. Foto
Pengamatan Bunga
|
Rumus bunga:
☿ ⁕ K5 [C (5) A5] G1
Diagram bunga:
|
E. Foto
Pengamatan Buah dan Biji
|
|
III.
ANALISIS
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum melongena L.
Sumber : (plantamor.com)
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap akar tanaman terong
(Solanum melongena L.), maka dapat diketahui bahwa akarnya mempunyai tipe akar
tunggang (radix primaria). Akar
dengan tipe ini diketahui dari adanya akar primer yang bercabang membentuk
akar-akar kecil yang disebut akar sekunder (akar cabang dan serabut akar).
Selain akar primer dan sekunder ada juga rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar
(pilus radicalis). Akar tanaman
terong (Solanum melongena L.)
merupakan akar dengan bentuk benang (filiformis),
modifikasi akar tidak ada.
Batang tanaman ini memiliki ciri batang habitusnya yaitu
herba berkayu, tipe batang berkayu (lignosus), berbatang jelas, bentuk
batang bulat (teres), permukaan
batang berusuk dan memperlihatkan bekas-bekas daun, arah tumbuh tegak lurus (erectus), modifikasi batang tidak ada
dan percabangan termasuk tipe dikotom, serta buku-buku renggang (sedang).
Daun tanaman
terong
merupakan daun dengan ciri-ciri bangun daun bulat (orbicularis), ujungnya runcing (acutus),
pangkal daun berlekuk (emarginatus), tepi daun berombak (repandus), daging daun
seperti kulit atau belulang (coriaceus), pertulangan menjari (palminervis),
permukaan atas dan bawahnya
berbulu, dan daun berwarna hijau untuk
bagian permukaan atas dan hijau muda untuk warna permukaan bagian bawah.
Filotaksis daun
pada tanaman terong yang dimati dapat dikatakan merupakan jenis
daun dengan tata letak daunnya yang tersebar (folia sparsa) pada tiap buku-buku batang. Karena memiliki tata
letak daun tersebar, ini berarti dapat ditentukan
atau dihiting
rumus daunnya (divergensi). Adapun rumus daun pada tanaman terong yaitu 2/5.
Bunga terong bulat
ini merupakan bunga tunggal dan termasuk bunga lengkap (flos completus) sama seperti bunga timun suri yang sudah dilakukan
penelitian terhadapnya. Ciri bunga termasuk ke dalam tipe bunga lengkap atau
sempurna adalah karena bunga tersebut mempunyai bagian-bagian yang lengkap
(kelopak,mahkota,benang sari, dan putik) (Tjitrosoepomo, 2012).
Berdasarkan hasil
pengamatan selain yang telah ada pada tabel pengamatan, terdapat pula beberapa
tambahan ciri bunga yang ditemukan pada bunga terong ini. Diantaranya mengenai
letak benang sari melekat pada daun-daun mahkota bunga, dan letak benang sari
berhadapan dengan daun-daun kelopak serta berselingan dengan daun-daun mahkota
sehingga disebut episepal (episepalus) (Tjitrosoepomo,
2012).
Putik bunga
terong ini berkepala bulat memiliki tangkai kepala putik yang jelas dan cukup
panjang. Bakal buah pada bunga terong ini beruang empat (tetralocularias). Dilihat dari diagram bunganya, terlihat bahwa bunga
ini merupakan bunga bersimetri banyak (aktinomorf).
Berdasarkan
hasil pengamatan, buah terong merupakan buah sejati tunggal
berdaging (buah buni) yaitu buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan
satu bakal buah. Buah ini termasuk dalam buah buni karena mempunyai dua lapisan
yaitu lapisan luar yang tipis agak menjangat dan lapisan dalam yang tebal,
lunak, berair dan dapat dimakan, selain itu juga terdapat biji yang tersebar
dan dibungkus oleh lapisan yang berisi cairan, yang melekat pada placenta dan
dihubungkan oleh tali yang berwarna putih yang sering disebut dengan tali pusar
(funiculus) (Tjitrosoepomo, 2012).
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, S. (2018). Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: PMIPA FKIP ULM .
Tjitrosoepomo, G.
(2017). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada Unervisity Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar